Wednesday, September 6, 2017

10 Mitos Salah Tentang Orang Introvert



Selama ini introvert dianggap hal yang tak baik. Padahal, dunia sebenarnya juga membutuhkan manusia introvert  yang juga dapat berkarya semaksimal manusia extrovert. Steve Wozniak, salah seorang pendiri Apple, mengungkapkan bahwa ia tak akan menjadi seorang ahli komputer apabila dia tidak berdiam diri di rumah. Nabi Muhammad juga pergi  dalam kesendirian untuk mendapatkan ‘jawaban’.

Berikut 10 mitos salah tentang orang introvert:

1. Orang introvert selalu pemalu.

Padahal orang introvert tidak selalu pemalu, dan orang pemalu tidak selalu introvert. Faktanya, “pemalu” adalah salah satu “atribut psikologis” sedangkan introvert adalah “bawaan psikologis”.

2. Orang introvert tidak bisa sukses.

Ada banyak orang-orang introvert yang sukses dan memiliki nama besar. Contohnya adalah JK Rowling, Mahatma Gandhi, Bill Gates, dan Warren Buffet.

3. Orang Introvert tidak mampu bersosialisasi.

Orang introvert bukan tidak bisa bersosialisasi, tapi mereka membutuhkan alasan yang kuat untuk melakukannya. Ketika mereka sudah menemukan alasan itu, tak ada alasan lagi bagi orang introvert untuk selalu menyendiri.

4. Orang Introvert tidak bisa berteman.

Memang benar orang introvert itu susah berteman, tapi ini terjadi karena orang introvert memang pemilih. Orang introvert lebih cenderung memilih teman untuk hubungan jangka panjang, jika itu membuat mereka nyaman. Karena orang-orang introvert pada umumnya adalah pendengar yang baik, itu juga tidak membuat mereka menjadi antisosial.

5. Orang Introvert tidak bisa menjadi pemimpin.

Ini adalah anggapan yang sangat salah, karena menurut USA Today, 4 dari 10 eksekutif top adalah introvert. Tidak ada kaitannya antara sifat introvert dengan kemampuan menjadi pemimpin, bahkan mantan Presiden AS, Abraham Lincoln juga dipercaya sebagai orang introvert. Juga Barrack Obama dan Mahatma Gandhi.

6. Orang Introvert berkepribadian negatif.

Ini anggapan yang berasal dari kaum extrovert. Walau bagaimana pun, lebih banyak orang extrovert di dunia ini, dan merekalah yang ‘menciptakan’ stereotype ini. Orang extrovert yang memasuki area introvert misalnya kesendirian, akan merasa tidak nyaman, sedih, dan sebagainya. Lalu mereka membayangkan bagaimana dengan orang introvert yang sudah berada di area tersebut sepanjang hidup mereka? Bagi orang introvert, kesendirian tidak selalu berarti kesepian.

7. Orang Introvert tidak bisa bicara di depan umum.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, orang introvert memang cenderung tidak akan menampakkan diri di area publik sampai mereka menemukan alasan kuatnya. Hal ini juga termasuk berbicara di depan umum. Jangan tanya orang introvert untuk berbicara tanpa tujuan, tapi ketika mereka diminta membicarakan topik yang mereka senangi, mereka akan melakukannya dengan penuh semangat.

8. Orang Introvert tidak suka bersenang-senang.

Hal ini juga berasal dari mindset orang extrovert. Apa arti bersenang-senang bagi semua orang bisa berbeda-beda! Mungkin orang extrovert senang datang ke klub dan berada bersama banyak orang yang belum pernah mereka kenal, tapi membaca sendirian di kamar saja sudah menyenangkan buat seorang introvert.

9. Orang Introvert kurang percaya diri.

Hal ini juga salah. Bahkan orang introvert bisa kelihatan charming dan outspoken seperti layaknya orang extrovert. Kurang percaya diri bisa disebabkan karena tekanan sosial, rasa gugup akan penilaian orang lain, dan sebagainya, yang semuanya itu bisa diatasi oleh siapapun dengan teknik tertentu, dan tidak terkait dengan sifat bawaan seperti introversion.

10. Orang Introvert layak disembuhkan.

Wah…ini yang paling parah nih, kesannya sifat introvert itu seperti orang cacat mental saja. Padahal sifat introvert bukanlah penyakit yang harus disembuhkan. Itu adalah bawaan dari lahir dan tidak perlu diubah. Jangan bayangkan sifat introvert adalah sesuatu yang perlu diperbaiki. Yang bisa dan perlu diperbaiki adalah rasa rendah diri, pemalu dan habit negatif lainnya yang bisa dimiliki semua orang.

Memang benar, kita harus belajar bekerja sama. Namun,  kita juga harus belajar bagaimana bekerja sedirian. Kita harus memberikan kebebasan bagi seorang introvert, kebebasan dalam mencari solusi kreativitas dengan caranya sendiri. Introvert dan extrovert harus disejajarkan dalam panggung yang sama.

0 comments:

Post a Comment